Anak Tergemuk Di Dunia Tak Bisa Berhenti Makan

Serba-Serbi Sehat / 13 May 2011

Kalangan Sendiri

Anak Tergemuk Di Dunia Tak Bisa Berhenti Makan

Lestari99 Official Writer
8623

Meskipun hanya memiliki tinggi sekitar 106 cm, sangat mengejutkan bahwa anak ini memiliki berat 92 kg, hampir lima kali lebih berat dari anak-anak usia 6 tahun lainnya.

Suman Khatun diyakini menjadi salah satu anak paling gemuk di dunia – dan mengkonsumsi sangat banyak makanan yang cukup untuk memberi makan seisi desanya.

Beratnya sama dengan dua orang Kylie Minogues maupun pemain rugby Inggris Jonny Wilkinson.

Suman yang berasal dari Bengal Barat, India, memakan dua piring besar nasi, dua mangkuk ikan goreng, dua telur goreng dan beberapa omlet – dan itu hanya untuk makan siang, setelah dua kali sarapan yang terdiri dari biskuit, pisang, beras dan telur.

Ibu Suman, Beli Bibi (32) tidak yakin seberapa banyak putrinya makan karena sesaat setelah makan siang ia akan menyeret dirinya ke seberang jalan untuk meminta lebih banyak makanan dari tetangga.

Ibunya berkata, “Ia selalu lapar dan selalu menangis. Saya tidak suka melihat putri saya sedih jadi saya memberi makanan kepadanya. Apa yang harus saya lakukan?”

Suman lahir normal dan sehat dengan berat 4 kg namun selera makannya terus meningkat semenjak ia mulai minum susu.

Ayahnya, Jalal, 38, menghabiskan sekitar Rp. 140 ribu rupiah dalam seminggu meskipun ia hanya seorang petani biasa. Semua uang tersebut hampir seluruhnya dipakai untuk memenuhi kebutuhan makan Suman dan seringkali membuat anggota keluarga lainnya kelaparan.

“Susu sangat mahal di India dan saya tidak mampu membeli sebanyak yang dimintanya saat ia masih bayi,” ujarnya.

“Satu-satunya pilihan saya adalah memberikan beras sebagai makanannya. Seringkali saya harus menghancurkan beras itu dan berharap dapat mengenyangkan Suman yang masih bayi. Tapi sepertinya hal itu salah karena pada usia dua tahun beratnya lebih dari 38 kg,” tambahnya.

Dalam seminggu secara menakjubkan Suman melahap 14 kg beras, 8 kg kentang, 8 kg ikan dan sekitar 180 pisang, belum termasuk cemilan kesukaannya permen Bengali dan kue krim.

Semua makanan itu seharusnya cukup untuk memberi makan seluruh anggota keluarga yang berjumlah empat orang, namun Suman masih mengeluh kelaparan pada kedua orangtuanya yang putus asa.

Suman tidak pernah berolahraga dan akan merasa kelelahan bila berjalan lebih dari satu menit, jatuh ke lantai dengan keringat yang mengucur deras.

Suman menghabiskan seluruh harinya dengan duduk di depan televisi atau menonton kakaknya Shabnam, 13, dua kali usianya dengan ukuran tubuh setengah darinya, bermain dengan teman-teman tetangganya.

Memiliki bobot yang sama dengan pemain legendaris basket Michael Jordan di masa jayanya, bocah usia 6 tahun ini tidak mampu untuk bermain kriket maupun berlarian di sekitar dengan anak-anak tetangga.

Menu makanan super Suman sehari-hari:

Sarapan I pukul 7 pagi: 20 biskuit dan 12 pisang

Sarapan II pukul 9.30 pagi: 2 piring nasi dan 5 telur

Cemilan: 15 biskuit, 1-2 paket kripik (apapun yang tersedia) dan 10 pisang.

Makan siang pukul 12: 2 piring nasi, 2 mangkok ikan dan kentang kari, 2 omlet dan acar.

Cemilan: 10 permen, 15 biskuit, 10 pisang, 2 bungkus kripik.

Makan malam: 2 piring nasi, 2 mangkok kari ikan, kentang dan saos tomat.

Beli Bibi menjelaskan, “Saya sudah mencoba hampir segala cara untuk mengendalikan nafsu makan Suman, tapi dia menangis sehingga saya tidak mempunyai pilihan lain selain memberinya makan. Saya sudah mencoba untuk tegas dan menolak memberikannya makanan tapi ia mulai berguling-guling di lantai dan mulai makan lumpur sebagai gantinya. Saya tidak bisa membiarkan anak saya makan lumpur jadi saya akhirnya memberikan makanan lagi kepadanya.”

“Saya merasa sangat malu ketika ia berkeliling di jalanan dan meminta lebih banyak makanan, sepertinya kami telah membuatnya kelaparan. Tetangga kamipun merasa kasihan kepadanya sehingga mereka memberikan makan juga kepadanya.”

Suman pergi ke sekolah namun ia membencinya. Ia berkata, “Hampir semua anak laki-laki menggoda saya dan saya hanya bisa lari dan bersembunyi. Ditambah lagi, saya tidak mendapatkan cukup banyak makanan saat makan siang sehingga saya merasa sangat kelaparan saat kelas sedang berlangsung. Saya merasa sakit.”

Dokter keluarga, Subodh Bandyopadhay, 35, telah merawat Suman semenjak ia masih bayi.

“Beratnya lima kali berat normal untuk anak usia 6 tahun,” ujarnya.

“Sudah saatnya bagi orangtuanya untuk menanggapi situasi ini dengan serius. Jika ia terus melanjutkan pola makannya, ia akan mati karena serangan jantung. Ini adalah masa-masa yang mengkuatirkan.”

Namun sepertinya orangtua Suman tidak tahu bagaimana mengontrol selera makan putrinya.

“Kami telah berbuat salah. Kami tak berdaya,” ujar sang ibu Beli Bibi.

“Jika ia banyak menangis, ia akan menjadi sakit dan darah keluar dari hidungnya, dan keadaan akan menjadi lebih buruk. Jadi kami hanya mencoba membuatnya tetap bahagia dan mencukupi apapun yang diinginkannya. Makanan membuatnya bahagia. Kami tak dapat berbuat apa-apa.”

Sumber : dailymail
Halaman :
1

Ikuti Kami